Panduan Lengkap Tingkatkan Konversi Bisnis

  • Home
  • BISNIS
  • Panduan Lengkap Tingkatkan Konversi Bisnis
Marketing Funnel: Panduan Lengkap Tingkatkan Konversi Bisnis

Dalam dunia pemasaran, terdapat strategi yang sangat efektif untuk mengarahkan prospek (calon pelanggan) menjadi pelanggan setia. Strategi ini dikenal sebagai Marketing Funnel atau “alur pemasaran.” 

Adanya funnel pemasaran juga dimaksudkan sebagai upaya untuk mengubah calon pelanggan atau visitor menjadi customer, seperti yang diharapkan oleh seluruh sektor bisnis.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci tentang apa itu marketing funnel, mengapa hal tersebut sangat penting, dan bagaimana cara mengoptimalkannya.

Apa Itu Funnel?

Dalam konteks bisnis, funnel adalah proses yang digunakan untuk mengarahkan prospek atau calon pelanggan melalui serangkaian langkah menuju pembelian atau konversi. 

Funnel ini biasanya terdiri dari beberapa tahap yang bertujuan untuk menjaga prospek tersebut agar tetap tertarik, terlibat, dan akhirnya melakukan pembelian.

Jenis-Jenis Funnel dalam Pemasaran

Dalam dunia pemasaran, terdapat berbagai jenis funnel yang digunakan untuk menggambarkan perjalanan pelanggan dari awal pengetahuan tentang produk hingga akhirnya melakukan tindakan yang diinginkan. 

Masing-masing jenis funnel memiliki fokus dan tujuan yang berbeda-beda. Mari kita jelajahi secara mendalam beberapa jenis funnel yang umum digunakan dalam pemasaran:

1. Marketing Funnel

Funneling dalam marketing adalah jenis funnel yang melibatkan seluruh perjalanan pelanggan dari awal hingga akhir. 

Funnel ini terdiri dari beberapa tahap, seperti awareness (kesadaran), interest (minat), desire (keinginan), dan action (tindakan). 

Pada setiap tahap tersebut, tujuan utamanya adalah mengarahkan pelanggan ke tahap berikutnya dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau langganan. 

2. Sales Funnel

Sales funnel berfokus pada perjalanan pelanggan dari perspektif penjualan. Funnel ini sering digunakan oleh tim penjualan untuk mengarahkan prospek dari awal hingga tindakan konversi, seperti pembelian. 

Tahapan dalam sales funnel mencakup prospek awal, penawaran, penilaian dan perbandingan produk, serta hasil akhirnya atau konversi. 

Sales funnel membantu tim penjualan dalam merencanakan taktik dan strategi untuk mengarahkan pelanggan ke tahap pembelian.

3. Brand Funnel

Brand funnel atau yang sering disebut sebagai brand awareness funnel, adalah jenis funnel yang berfokus pada membangun kesadaran dan persepsi positif terhadap merek. 

Tahapan dalam brand funnel meliputi awareness (kesadaran), familiarity (keterkaitan), consideration (pertimbangan), dan loyalty (kesetiaan). 

Tujuan utama dari brand funnel adalah memperkenalkan merek kepada calon pelanggan, membangun keterkaitan dan preferensi terhadap merek, serta mempertahankan kesetiaan pelanggan.

4. Advertising Funnel

Advertising funnel merupakan jenis funnel yang berkaitan dengan strategi periklanan. Funnel ini berfokus pada perjalanan pelanggan dari perspektif kampanye iklan. 

Tahap-tahap dalam advertising funnel meliputi perkenalan melalui iklan, peningkatan minat melalui konten yang menarik, konversi melalui penawaran khusus, dan retensi melalui up-selling atau cross-selling. 

Advertising funnel membantu dalam mengarahkan prospek melalui tahap-tahap konversi melalui kampanye iklan yang efektif.

Mengetahui berbagai jenis funnel dalam pemasaran dapat membantu bisnis merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 

Baca Juga: Digital Marketing Funnel: Pengertian, Metode, dan Manfaat

Apa Itu Marketing Funnel?

Yang dimaksud funneling marketing atau corong marketing adalah model perjalanan pelanggan. Ia menggambarkan tahapan pembelian yang dilalui orang setelah mengetahui adanya suatu bisnis, layanan, atau produk.

Bentuk funnel menggambarkan penurunan jumlah audiens seiring dengan kemajuan perjalanan menuju pembelian. Meskipun Anda ingin meminimalkan jumlah orang yang keluar, menjadi hal yang wajar ketika beberapa orang keluar di setiap tahap.

Marketing funnel dapat digunakan untuk beberapa hal, antara lain:

Memahami audiens Anda dan menyesuaikan pendekatan dengan itu
Mengidentifikasi dan mengatasi kelemahan dalam perjalanan pelanggan
Kontekstualisasi hasil pemasaran
Membantu Anda menciptakan strategi pemasaran yang lebih efektif, sehingga pada akhirnya mendapatkan lebih banyak penjualan

Baca Juga: 10 Digital Marketing Tools untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis

Tahapan-Tahapan Marketing Funnel

Funnel marketing menggambarkan perjalanan prospektif pelanggan dari awal pengetahuan tentang produk atau layanan hingga akhirnya mengambil tindakan untuk membeli atau berlangganan. Tahapan-tahapan funnel marketing ini terdiri dari:

1. Kesadaran (Awareness)

Tahap awal dalam sales funnel adalah menciptakan kesadaran tentang produk atau layanan yang ditawarkan kepada target audiens. Di tahap ini, fokusnya adalah mengedukasi calon pelanggan tentang keberadaan produk dan manfaat yang dapat mereka peroleh.

2. Minat (Interest)

Setelah prospek atau calon pelanggan mengetahui tentang produk atau layanan, tahap selanjutnya adalah membangkitkan minat mereka. Di sini, Anda dapat memainkan peran penting dalam menulis konten yang menarik, informatif, dan menggugah minat calon pelanggan. 

Konten yang relevan seperti artikel blog, panduan, atau video, dapat membantu menunjukkan nilai tambah produk atau layanan Anda dan menginspirasi prospek untuk belajar lebih lanjut.

3. Keinginan (Desire)

Setelah mencapai tahap minat, langkah berikutnya adalah membangun keinginan di antara calon pelanggan. 

Anda dapat membantu menciptakan konten yang memperjelas manfaat produk atau layanan, menggambarkan bagaimana hal itu dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan mereka, dan menyoroti nilai unik yang ditawarkan. 

Testimoni pelanggan, studi kasus, dan ulasan produk yang positif juga dapat membantu memperkuat keinginan calon pelanggan.

4. Tindakan (Action)

Tahap terakhir dalam sales funnel adalah menggerakkan calon pelanggan untuk mengambil tindakan konkret, seperti melakukan pembelian, mendaftar, atau menghubungi tim penjualan. 

Anda dapat berperan dalam menyusun konten yang mendorong tindakan tersebut, seperti penawaran khusus, diskon terbatas, atau panggilan aksi yang jelas. 

Selain itu, Anda dapat memastikan bahwa konten dan halaman yang terkait dengan tindakan tersebut dioptimalkan secara SEO, mudah diakses, dan mempermudah prospek untuk melakukan konversi.

Baca Juga: 11 Tips Digital Marketing Ini Ampuh Membantu Strategi Bisnis

Mengapa Funnel Marketing Penting?

Funnel Marketing terdiri dari beberapa tahap, mulai dari kesadaran, minat, pertimbangan, hingga pembelian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa funnel marketing penting:

1. Mengarahkan Prospek Menjadi Pelanggan

Dengan menggunakan funnel marketing, Anda dapat memandu prospek melalui setiap tahap dalam proses pembelian. 

Mulai dari menyadarkan mereka tentang produk atau layanan Anda, hingga membuat mereka melakukan keputusan pembelian. Dengan demikian, funnel marketing membantu Anda mengarahkan prospek menjadi pelanggan yang setia.

2. Efisiensi dan Peningkatan Konversi

Dalam funnel marketing, setiap tahap dirancang untuk menyampaikan pesan yang relevan dengan kebutuhan prospek pada tahap tersebut. 

Ini membantu meningkatkan efisiensi dan konversi karena pesan yang disampaikan lebih disesuaikan dengan minat dan keinginan pelanggan potensial.

3. Mengumpulkan Data dan Wawasan

Setiap tahap dalam funnel marketing memberikan peluang untuk mengumpulkan data dan wawasan berharga tentang pelanggan potensial. 

Misalnya, melalui formulir pendaftaran atau pengukuran tingkat interaksi dengan konten. Data ini dapat membantu Anda memahami perilaku pelanggan potensial dan meningkatkan strategi pemasaran Anda.

4. Meningkatkan Retensi Pelanggan

Funnel marketing tidak berhenti setelah pembelian dilakukan. Setelah pelanggan melakukan pembelian, Anda dapat terus menghubungi mereka, memberikan layanan pelanggan yang baik, dan menawarkan produk atau layanan tambahan. Ini membantu meningkatkan retensi pelanggan dan memperkuat hubungan jangka panjang.

5. Penghematan Biaya Pemasaran

Dengan menggunakan funnel marketing, Anda dapat mengoptimalkan pengeluaran pemasaran Anda. 

Dalam setiap tahap, Anda dapat memfokuskan upaya pada prospek yang paling berpotensi untuk melakukan pembelian. Hal ini membantu mengurangi pemborosan dan meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran Anda.

Secara keseluruhan, funnel marketing penting karena membantu mengarahkan prospek menjadi pelanggan, meningkatkan efisiensi dan konversi, mengumpulkan data dan wawasan, meningkatkan retensi pelanggan, dan menghemat biaya pemasaran.

Baca Juga: Digital Marketing Plan: Langkah Tepat Optimalkan Pemasaran

Pengukuran Pemasaran Full-Funnel yang Mendalam

Dalam pemasaran digital, penting untuk memahami pengukuran penuh dari awal hingga akhir dalam perjalanan pelanggan. Konsep ini dikenal sebagai “Full-funnel marketing measurement” atau pengukuran pemasaran full-funnel. 

Melalui pendekatan ini, Anda dapat memahami bagaimana saluran pemasaran berpengaruh satu sama lain, menyesuaikan pesan dengan tahap perjalanan belanja yang berbeda, dan membandingkan pengeluaran Anda dengan pesaing. Mari kita jelajahi lebih dalam tentang poin-poin berikut:

1. Memahami Bagaimana Saluran Berpengaruh Satu Sama Lain

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa saluran pemasaran dapat saling berpengaruh dan berkontribusi terhadap keseluruhan konversi. 

Pemasaran full-funnel mengakui bahwa pelanggan dapat berinteraksi dengan berbagai saluran sebelum akhirnya melakukan konversi. Dalam konteks ini, terdapat tiga tahap utama dalam perjalanan pelanggan, yaitu:

Top-of-the-Funnel (TOFU) 

Tahap ini mencakup aktivitas yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran awal tentang merek atau produk. Saluran pemasaran yang umum digunakan di tahap ini termasuk iklan display, iklan video, media sosial, dan optimisasi mesin pencari (SEO).

Middle-of-the-Funnel (MOFU)

Tahap ini melibatkan prospek yang telah menunjukkan minat dalam produk atau layanan. Saluran pemasaran yang digunakan di tahap ini termasuk iklan retargeting, email marketing, konten edukatif, dan webinar.

Bottom-of-the-Funnel (BOFU)

Tahap ini melibatkan prospek yang siap untuk mengambil tindakan pembelian atau konversi. Saluran pemasaran yang sering digunakan di tahap ini termasuk iklan PPC (Pay-Per-Click), ulasan pelanggan, penawaran khusus, dan tautan langsung ke halaman pembelian.

2. Menyesuaikan Pesan dengan Tahap Perjalanan Belanja yang Berbeda

Setiap tahap perjalanan belanja membutuhkan pesan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan prospek. 

Di tahap TOFU, tujuannya adalah untuk mengedukasi dan membangkitkan minat melalui konten yang relevan dan menarik. 

Di tahap MOFU, pesan dapat lebih difokuskan pada memberikan informasi yang lebih rinci tentang produk atau layanan, serta manfaat yang ditawarkan. 

Di tahap BOFU, pesan perlu memberikan insentif yang kuat untuk mendorong prospek melakukan tindakan konversi, seperti penawaran eksklusif atau diskon terbatas.

3. Membandingkan Pengeluaran dengan Pesaing

Pengukuran pemasaran full-funnel juga perlu melibatkan perbandingan pengeluaran Anda dengan pesaing di pasar. 

Dengan memahami sejauh mana Anda menghabiskan sumber daya dalam setiap tahap funnel, Anda dapat menentukan efektivitas kampanye pemasaran Anda dan membandingkannya dengan pesaing di industri yang sama. 

Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan strategi pemasaran Anda dan mendapatkan keunggulan kompetitif.

Dalam era pemasaran digital yang semakin kompleks, pengukuran pemasaran full-funnel menjadi sangat penting. 

Baca Juga: Panduan Membangun Struktur Organisasi Tim Digital Marketing

Pertanyaan Seputar Apa Itu Marketing Funnel

1. Apa yang Dimaksud dengan Funnel dan Marketing Funnel?

a. Funnel

Funnel merujuk pada model atau gambaran visual yang menyerupai corong. Dalam konteks pemasaran, funnel digunakan untuk menggambarkan serangkaian tahapan yang dilalui oleh prospek atau calon pelanggan sebelum mencapai pembelian atau konversi.

b. Marketing Funnel

Marketing funnel adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses pemasaran yang terdiri dari serangkaian tahapan yang dirancang untuk mengarahkan prospek dari kesadaran awal hingga tindakan pembelian. 

2. Apa Saja Tahapan Marketing Funnel?

Tahapan dalam marketing funnel umumnya terdiri dari:

a. Kesadaran (Awareness): Membuat prospek menyadari keberadaan bisnis, produk, atau layanan.

b. Minat (Interest): Menarik minat prospek dengan memberikan informasi lebih lanjut tentang produk atau layanan.

c. Pertimbangan (Consideration): Membantu prospek dalam mempertimbangkan pilihan mereka dengan memberikan informasi mendalam dan ulasan.

d. Tindakan (Action): Mendorong prospek untuk mengambil tindakan pembelian.

3. Apa Perbedaan Marketing Funnel dan Sales Funnel?

a. Marketing Funnel

Funnel marketing berkaitan dengan serangkaian tahapan yang terjadi sejak prospek mengetahui bisnis hingga melakukan tindakan pembelian. Ini melibatkan upaya pemasaran untuk meningkatkan kesadaran, minat, dan pertimbangan prospek.

b. Sales Funnel

Sementara sales funnel lebih fokus pada tahapan setelah prospek memutuskan untuk melakukan pembelian. Sales Funnel sendiri akan melibatkan beberapa aktivitas penjualan seperti negosiasi, presentasi produk, dan penutupan penjualan. Sales funnel berfokus pada mengubah prospek menjadi pelanggan yang membayar.

Penutup

Dalam dunia pemasaran yang semakin kompetitif, penting bagi Anda untuk memahami dan mengimplementasikan strategi yang efektif seperti funnel marketing. Hal ini dapat membantu Anda mengarahkan prospek pelanggan dari tahap kesadaran hingga tindakan nyata.

Kami dapat membantu Anda mengoptimalkan funnel marketing dan meraih kesuksesan dalam upaya pemasaran digital Anda. 

Selain itu, kami juga menawarkan layanan pelatihan dalam digital marketing yang dapat membantu Anda dan tim Anda memahami dengan lebih baik konsep dan strategi yang terkait dengan funnel marketing.

Comments are closed