Contoh, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Era Disrupsi: Contoh, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Era disrupsi tercipta karena adanya perubahan akibat perkembangan teknologi digital. Hal tersebut memicu berbagai inovasi besar-besaran di ranah bisnis dan juga industri secara universal. 

Revolusi Industri 4.0 dengan segala kecanggihan teknologi yang dibawanya harus diakui telah mengubah kondisi persaingan di masa sekarang. Berkat hadirnya teknologi, banyak industri baru yang bermunculan dan memberikan pengaruh besar pada dunia.

Akibatnya, pemain yang memilih bertahan dengan cara lama akan kalah dalam persaingan global. Sebelum membahas lebih dalam seperti apa itu era disrupsi dan bagaimana cara menghadapinya, kita pahami dulu istilah “Disrupsi Teknologi Digital”.

Apa Itu Era Disrupsi Digital dan Teknologi?

Menurut KBBI, arti kata Disrupsi adalah hal tercabut dari akarnya. Kata ini pertama kali diperkenalkan oleh Clayton Christensen pada tahun 1997 dalam bukunya yang berjudul “The Innovator’s Dilemma”. 

Apabila dikaitkan dengan bisnis dan teknologi digital di era sekarang ini, maka:

Arti dari Disrupsi Digital dan Teknologi adalah suatu efek yang mengubah hal-hal mendasar (Fundamental) mengenai pandangan serta perilaku masyarakat terhadap pasar, industri, budaya, dan berbagai proses di dalamnya yang disebabkan oleh inovasi dan perkembangan teknologi digital yang semakin maju.

Di dalam bukunya, Christensen juga memperkenalkan istilah Disruptive Innovation, yaitu suatu perkembangan baru karena adanya inovasi yang mengubah bagaimana cara, struktur, serta fungsi bisnis dan industri.

Dampak dari inovasi tersebut adalah seperti terciptanya pasar baru, mengganggu eksistensi pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan berbagai hal terdahulu dengan sistem yang lebih sempurna.

Lalu apa itu era disrupsi?

Era Disrupsi adalah era di mana perubahan-perubahan yang terjadi disebabkan karena adanya disrupsi sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat secara luas.

Sederhananya, dapat dipahami bahwa disrupsi adalah fenomenanya. Sedangkan era disrupsi adalah zaman atau masanya.

Baca Juga: Sejarah Perkembangan Revolusi Industri Era 1.0 sampai 4.0

Contoh Disrupsi Digital di Berbagai Sektor

Di Indonesia, disrupsi digital teknologi yang mengakibatkan revolusi industri memanglah nyata dan telah hadir di berbagai macam sektor, berikut 5 contoh disrupsi digital teknologi dari revolusi industri yang terjadi di Indonesia:

1. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Kesehatan

Dahulu, masyarakat perlu mendaftar secara manual dan mengantri cukup lama di klinik untuk berkonsultasi dengan dokter. 

Akan tetapi berkat hadirnya teknologi, sekarang orang dapat dengan mudah membuat janji dengan dokter. Sudah banyak aplikasi konsultasi virtual bersama dokter yang dapat digunakan untuk langsung membuat janji temu dalam satu kali klik.

Selain itu, Anda juga dapat berkonsultasi secara online dan mendapatkan resep obat dengan mudah sesuai anjuran, lalu resep tersebut bisa juga ditebus tanpa perlu datang ke apotek.

2. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Keuangan (Finance)

Dalam artikel Kami mengenai disrupsi inovasi dari fintech, telah dijelaskan bagaimana sepak terjang teknologi dalam mempengaruhi industri keuangan. Profesi seperti teller bank disebut-sebut akan hilang di masa depan karena bisa digantikan oleh teknologi.

Sekarang Anda bisa membuka akun rekening baru di mana saja tanpa melihat alamat domisili. Proses verifikasi dilakukan melalui video call dan rekening yang didapatkan pun tidak jauh berbeda dengan rekening biasa. 

Fitur setor dan tarik tunai bisa dilakukan seperti biasa melalui mesin ATM atau di Authorized Merchant yang ditunjuk oleh bank. Selain itu, pengajuan kredit juga sudah bisa dilakukan secara online, sehingga jangkauan penyaluran kredit ke masyarakat akan jauh lebih luas.

3. Disrupsi Teknologi Digital pada Customer Service (Layanan Pelanggan)

Sebelum hadirnya chatbot, proses layanan pelanggan bisa dibilang cukup merepotkan. Anda perlu menghubungi kode nomor operator, kemudian melakukan penerusan panggilan ke tim terkait. Proses ini selain rumit, juga cukup memakan waktu dan biaya.

Sejak munculnya teknologi chatbot, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling berkomunikasi dengan lebih efektif. Beberapa pertanyaan bisa dijawab secara otomatis oleh bot, dan tim Customer Service hanya perlu menangani pertanyaan yang memang tidak bisa diselesaikan dengan mudah.

Pelanggan juga bisa bertanya 24 jam, sebab bot tidak perlu beristirahat dan tetap bisa menjawab dengan kecepatan dan ketepatan yang sama.

Baca juga: Improvisasi dan Otomasi Layanan Pelanggan dengan Chatbot

4. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Pendidikan

Di masa lampau, pendidikan (terutama profesi) tentu tidak bisa diakses oleh semua orang dengan mudah. Anda perlu mendaftar ke lembaga pendidikan yang terpercaya, lalu mengikuti serangkaian kursus yang panjang. Namun, belum tentu semua pembelajaran itu bisa Anda terapkan langsung di lapangan.

Dengan bantuan teknologi, masalah tersebut bisa teratasi. Sekarang sudah tersedia berbagai aplikasi pelatihan online, yang bahkan digunakan juga oleh pemerintah Indonesia dalam pemerataan pendidikan.

Anda bisa mendapatkan dan mengikuti pelatihan yang dibutuhkan kapanpun dan dimanapun. Proses pendaftarannya juga mudah, karena cukup mengisi form yang disediakan oleh aplikasi.

5. Disrupsi Teknologi Digital di Bidang Retail

Sejak kemunculan toko online dan platform e-commerce, industri ritel diketahui harus merumuskan ulang strategi mereka agar tetap bisa bertahan dan mendapatkan pelanggan mereka kembali.

Seperti yang sudah diketahui bahwa belanja online saat ini menawarkan pengalaman yang jauh lebih praktis dibandingkan dengan mengunjungi toko secara langsung. Anda juga bisa mendapatkan review produk dan toko secara real time, yang tidak bisa Anda dapatkan jika Anda hanya mengunjungi toko fisik.

Selain itu, platform toko online dan e-commerce juga membantu menjangkau pelanggan seluruh Indonesia dan meningkatkan permintaan akan layanan jasa ekspedisi. Tentu saja ini juga bisa menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

Baca Juga: 5 Jenis Transformasi Digital yang Bisa Dilakukan Oleh UMKM Indonesia

Contoh Disrupsi Digital dalam Bisnis Terkenal

Siap atau tidak siap, disrupsi digital memang telah mengubah banyak budaya dan bertransformasi ke dunia digital. 

Meskipun tidak mematikan hal mendasar sebelumnya, namun perubahan tersebut seperti menjadi peralihan dan alternatif baru yang sesuai dengan perkembangannya.

Beberapa dampak disrupsi teknologi yang positif dalam bisnis, mungkin bisa menjadi peluang brilian bagi perusahaan. Contoh perubahan culture akibat kemajuan teknologi sudah diterapkan dalam berbagai sektor bisnis besar, seperti:

Keberadaan aplikasi nonton streaming yang bisa diakses secara online via smartphone atau PC (YouTube, Netflix, Iflix, Disney+ Hotstar, Vidio, dan lain-lain) membawa perubahan budaya nonton TV secara manual
Layanan transportasi online (Gojek, Grab, Maxim, inDriver, dan sebagainya) memberikan kemudahan mobilitas masyarakat luas, cukup dengan melakukan pemesanan via HP
Adanya marketplace (Tokopedia, Shopee, Lazada, dan lain-lain) menjadi ruang baru bagi para pebisnis, baik B2C (Business to Customer) atau C2C (Customer to Customer)
M-banking sebagai layanan perbankan online (Jenius by BTPN, Livin’ by Mandiri, blu by BCA, hingga BRImo by BRI)
Kehadiran dompet digital atau e-wallet sebagai kebiasaan baru dan kemudahan berbelanja secara cashless (Flip, Dana, hingga OVO)

Penyebab Munculnya Era Disrupsi

Disrupsi dipandang sebagai transformasi besar-besaran yang mampu mengubah kebiasaan, cara-cara terdahulu, hingga gaya hidup.

Sebenarnya, faktor apa yang menjadi penyebabnya? Berikut penjelasannya.

1. Tren Digital

“90% CEO dan Manager perusahaan merasa bahwa Tren Digital telah mengubah pola industri.”

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Harvard Business Review, fakta tersebut memang benar adanya. Dikarenakan tren digital tersebut, kini kita telah berada di era disrupsi yang baru.

Contoh disrupsi digital dan teknologi yang dapat dengan mudah kita temukan dan sekaligus membawa kita menuju era baru:

Perubahan tren moda transportasi menjadi online
Perubahan tren cara pembayaran menjadi digital
Terdapatnya fitur tarik tunai di segala tempat
Transaksi jual beli yang bisa terjadi dimana saja tanpa batasan ruang

2. Kemunculan Internet

Setelah kemunculan teknologi internet, cikal-bakal segala kemudahan dimulai dari sini. Hingga di era saat ini, perkembangan tersebut dikenal dengan revolusi 4.0.

Bahkan bukan hanya manusianya saja yang terhubung, kini berbagai ekosistem pun saling terkoneksi. Contohnya kemunculan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI), hingga penggunaan Internet of Things (IoT).

3. Perubahan Perilaku Masyarakat

Perubahan tidak akan dengan mudah diterapkan jika kebiasaan masyarakatnya tidak berubah.

Kemunculan teknologi pada dasarnya memang untuk memudahkan aktivitas manusia. Dari keunggulannya ini, akhirnya ada kebiasaan atau tatanan yang berubah.

Baca juga: Perilaku Konsumen di Era Digital: Kenali dan Hadapi

Dampak Disrupsi Teknologi Digital bagi Bisnis dan Perusahaan

Munculnya era disrupsi ke permukaan, ternyata menyajikan 2 sisi yang cukup kontras. Sisi positif dan negatif tentu bisa Anda temui karenanya.

Bagi pihak yang tidak mampu menyelaraskan dengan perkembangan, disrupsi menjadi suatu kekalahan bagi bisnis atau perusahaan. Contohnya ketika mereka tidak mampu bertransformasi dengan baik ke arah digital.

Anda bisa melihat bagaimana sektor bisnis yang hampir mengalami kekalahan, sudah mengalami kekalahan, maupun bisnis yang mampu berlayar di tengah arus disrupsi. 

Sebagai contohnya, bisnis yang terlihat mengalami ancaman besar adalah retail, media cetak, transportasi umum, dan masih banyak lagi.

Meskipun bagi segelintir pihak hal ini dianggap merugikan bisnisnya, namun tidak bagi pengguna. Justru kebanyakan masyarakat di era modern ini merasa terbantu dengan berbagai kemajuan tersebut.

Jadi, sebagai pebisnis Anda pilih yang mana? Tertinggal dan menyerah, atau berdamai dengan situasi dan menyelami kemajuannya? 

Dari contoh kasus di atas, banyak pebisnis yang juga berhasil beradaptasi. Pemilik bisnis retail yang sadar, mereka menggunakan marketplace sebagai alternatif jual beli.

Begitu pula dengan media cetak yang mampu beradaptasi, mereka juga memanfaatkan fitur terbaru dan berbayar koran elektronik (e-paper) hingga penggunaan platform media sosial.

Disrupsi di dunia industri ini juga menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi, hal ini bisa menggairahkan dan menciptakan peluang baru, namun di sisi lain bisa juga menjadi ancaman yang mengubah alur kompetisi yang sudah ada.

Bisa saja ada perusahaan baru yang justru mengalahkan strategi kuno milik perusahaan lain. Contohnya seperti Kodak, Konica, Fujifilm yang tersaingi oleh hadirnya smartphone.

Setidaknya, ada 2 hal yang mendorong mengapa suatu bisnis atau perusahaan harus menghadapi era disrupsi ini:

Inovasi berkelanjutan yang terus dilakukan para kompetitor
Keinginan untuk mempertahankan bahkan mengekspansi pasar yang ditarget

Karena 2 hal tersebut, seharusnya Anda sudah harus sadar bahwa bisa saja secara tiba-tiba bisnis Anda tergerus oleh para kompetitor karena mereka sudah lebih dulu merespon era disrupsi ini.

Sebenarnya, banyak dampak yang timbul karena adanya disrupsi digital dan teknologi ini, baik dari sisi kehidupan bermasyarakat ataupun dalam dunia industri. Beberapa di antaranya adalah:

Disrupsi digital dan teknologi membawa berbagai kemudahan
Persaingan bisnis menjadi semakin ketat dan nyata untuk dihadapi
Dunia diharuskan cepat beradaptasi terhadap berbagai perubahan yang muncul
Disrupsi mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan model bisnis yang sebelumnya konvensional menuju modern
Bisnis dan perusahaan juga diharuskan untuk selalu mengembangkan produknya (Product Development) sesuai respon pasar

Baca Juga: 5 Contoh Transformasi Digital oleh Perusahaan di Indonesia

Cara Menghadapi Era Disrupsi

Perlu Anda sadari, bahwa ada beberapa pandangan yang mungkin berbeda dengan era disrupsi dengan masa sebelumnya. Hal ini juga dapat menjadi patokan bagi Anda yang ingin memulai perubahan.

Pertama, kebutuhan atau needs masa sekarang belum tentu sama dengan kebutuhan masa lampau. 

Kedua, perhatikan dan ikuti trends yang sedang berubah agar tidak tertinggal. Contohnya dengan melakukan eksplor berbagai perkembangan melalui media sosial.

Ketiga, melihat opportunity atau kesempatan dari berbagai perubahan yang ada.

Selain itu, ada 6 cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk menghadapi era disrupsi digital dan teknologi dalam bisnis, yaitu:

Meningkatkan kualitas dan kapabilitas SDM 
Mengikuti arus perubahan dan menyesuaikan irama perkembangan teknologi
Melakukan transformasi ke arah digital
Mengadopsi atau berkolaborasi dengan perkembangan teknologi terkini
Tidak mudah merasa puas dengan hasil yang terlalu dini
Tidak berhenti berinovasi

Pertanyaan Seputar Apa Itu Era Disrupsi Digital & Teknologi

Untuk lebih memudahkan kembali pemahaman tentang disrupsi, Anda bisa mengamati rangkuman berdasarkan pertanyaan yang paling banyak diajukan orang-orang di internet.

1. Apa yang Dimaksud dengan Disrupsi dan Era Disrupsi?

Menurut KBBI, secara harfiah kata ‘disrupsi’ berarti ‘hal tercabut dari akarnya’. 

Jika dikaitkan dengan bisnis dan teknologi digital di era sekarang, maka arti Disrupsi Digital dan Teknologi adalah suatu efek yang mengubah hal-hal mendasar mengenai pandangan serta perilaku masyarakat terhadap pasar, industri, budaya, dan berbagai proses di dalamnya.

Hal tersebut disebabkan oleh inovasi dan perkembangan teknologi digital yang semakin maju.

Sedangkan yang dimaksud Era Disrupsi adalah era dimana berbagai perubahan terjadi disebabkan karena adanya disrupsi, sehingga mengubah sistem dan tatanan kehidupan masyarakat luas.

2. Apa Saja Ciri-Ciri Era Disrupsi?

Secara garis besar, era disrupsi ditandai dengan adanya perubahan total dari hal mendasar serta mampu mengubah perilaku, pandangan, atau budaya masyarakat secara masif.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang menuju ke transformasi digital, dimana orang-orang banyak beralih ke dunia maya. Ciri era disrupsi juga ditandai oleh 3 hal, yaitu:

Berubahnya kebutuhan dan pandangan
Perubahan trend di masa yang sedang berjalan
Perbedaan peluang masa lalu dengan masa sekarang

3. Apa Contoh Disrupsi dalam Bisnis?

Ada banyak sektor bisnis yang dapat dijadikan sebagai contoh dari pengaruh disrupsi digital. Beberapa contoh disrupsi dalam bisnis yang dapat Anda ketahui adalah sebagai berikut:

Media cetak > memanfaatkan teknologi (e-paper hingga media online & sosial)
Bank konvensional > mengadopsi perubahan dan menggunakan aplikasi m-banking
Cafe & Resto > berkolaborasi dengan perkembangan teknologi dan menggunakan metode pembayaran scan QR, kasir digital, hingga pemilihan menu online seperti yang ada pada aplikasi Tantri

4. Bagaimana Cara Perusahaan Menghadapi Era Disrupsi Digital & Teknologi?

Setidaknya ada beberapa persiapan penting bagi perusahaan yang ingin menjawab tantangan era disrupsi, diantaranya:

Mengubah mindset dan sudut pandang
Menerima semua masukan bermanfaat yang berhubungan dengan perubahan digital & teknologi
Menyadari berbagai perubahan dan banyak eksplor tren baru terkait industri bisnis yang dijalankan
Menambah wawasan dan praktikkan secara langsung
Konsultasi dan mendapatkan bimbingan dari pihak yang tepat

Baca Juga: 4 Aspek GO DIGITAL, Jadikan Bisnis Anda Selangkah Lebih Maju

Penutup

Disrupsi digital teknologi di dunia bisnis dan industri itu nyata, apakah Anda siap? Yang jelas, inovasi dan disrupsi telah hadir sejak 1 dekade terakhir. Siap ataupun tidak, Anda pasti akan menghadapi dan harus beradaptasi terhadap fenomena ini.

Perlu diingat, perubahan yang terjadi di era disrupsi teknologi & digital saat ini bisa membuat bisnis Anda semakin maju apabila Anda dapat memanfaatkannya dengan baik. Sebaliknya, hal tersebut juga bisa mengancam keberlangsungan bisnis apabila mengabaikannya.

Selanjutnya mengenai penerapan transformasi digital, apakah Anda ingin terhubung lebih dekat dengan ribuan pelanggan sekaligus meningkatkan kinerja tim dengan lebih efektif?

Anda bisa mendapatkan semuanya dengan software Customer Relationship Management (CRM) yang telah terbukti membantu banyak bisnis dari berbagai industri. Yuk, simak informasi detail di sini!

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *